Forum Diskusi Aktual: Yayasan Rumah Harmoni Cendikia dan GNI Jawa Timur Bahas Penguatan Tata Kelola Dapur serta Pengawasan Mutu Pangan Lokal Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

IKLAN

KING SERVICE

Forum Diskusi Aktual: Yayasan Rumah Harmoni Cendikia dan GNI Jawa Timur Bahas Penguatan Tata Kelola Dapur serta Pengawasan Mutu Pangan Lokal Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

Admin Warta
Minggu, November 02, 2025







MALANG, 01 November 2025** — Yayasan **Rumah Harmoni Cendikia (RHC)** bersama **Dewan Pimpinan Wilayah Generasi Negarawan Indonesia (DPW GNI) Jawa Timur** menggelar *Forum Diskusi Aktual* bertema *“Meningkatkan Kualitas dan Efektivitas Implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui Penguatan Tata Kelola Dapur dan Pengawasan Mutu Pangan Lokal”*.





Kegiatan ini diselenggarakan di **Perumahan Permata Jingga, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang**, dan dihadiri berbagai pihak penting seperti **Staf Khusus Pimpinan MPR RI Muhammad Wahyu Wibisono** (mewakili Wakil Ketua MPR RI Drs. H. Kahar Muzakir), **Kabag Kesekretariatan Pimpinan MPR RI Ahmad Azhari**, **Ahli Gizi Faris Chamim Udien**, **Perwakilan KPPG Jember**, **Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr. Husnul Muarif**, serta anggota **DPRD Kota Malang Suryadi, S.Pd., M.M** dan **DPRD Kabupaten Malang H.M. Fakih**. Hadir pula **Regia Achmad Wicaksana, S.Sos**, Ketua **DPW GNI Jawa Timur**, beserta mitra dapur MBG dan tokoh masyarakat.




Dorong Tata Kelola yang Efektif dan Transparan



Dalam sambutannya, Muhammad Wahyu Wibisono menegaskan pentingnya memastikan pelaksanaan program MBG berjalan efektif dan transparan.



 “Program Makan Bergizi Gratis adalah langkah strategis pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Untuk itu, penguatan tata kelola dapur dan pengawasan mutu pangan lokal sangat diperlukan agar program ini berjalan optimal,” ujarnya.



Sementara itu, **Ahmad Fajar**, Ketua Yayasan Rumah Harmoni Cendikia, menyampaikan bahwa forum ini menjadi ruang strategis bagi para pemangku kepentingan dalam mencari solusi peningkatan mutu pelaksanaan program MBG.



“Forum ini kami selenggarakan agar semua pihak dapat berbagi ide, pengalaman, dan strategi konkret demi terwujudnya dapur MBG yang higienis, efisien, dan berkualitas,” tuturnya.

---

Dukungan Penuh dari DPRD dan Dinas Kesehatan



Anggota **DPRD Kota Malang**, **Suryadi, S.Pd., M.M**, menyatakan komitmennya untuk terus mendukung dan mengawal program pemerintah pusat ini.



 “Kami akan memastikan agar siswa dan masyarakat yang berhak mendapatkan program MBG bisa memperoleh gizi yang layak. Tugas kami adalah mengawasi dan memastikan kebijakan ini berjalan tepat sasaran,” jelasnya.

Sedangkan **H.M. Fakih**, anggota **DPRD Kabupaten Malang**, menekankan pentingnya standarisasi dan perizinan bagi setiap **Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)**.




“Semua dapur MBG harus memenuhi standar higienitas seperti SLHS, HACCP, sertifikat halal, uji laboratorium air, hingga sertifikat ahli juru masak. Ini wajib sebelum beroperasi,” tegasnya.

Dari sisi kesehatan, **dr. Husnul Muarif** selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang menyampaikan kesiapannya untuk mendukung penuh program nasional tersebut.



“Kami terbuka untuk semua pihak yang ingin berkonsultasi terkait izin SLHS dan standar higienitas. Program ini berlandaskan peraturan presiden, maka perlu sinergi agar pelaksanaannya terjamin dari sisi kesehatan masyarakat,” ujarnya.

---

GNI Jawa Timur Serukan Penguatan Regulasi dan Koordinasi



Dalam kesempatan yang sama, **Regia Achmad Wicaksana**, Ketua **GNI Jawa Timur**, menyampaikan bahwa penguatan regulasi dan koordinasi lintas lembaga menjadi kunci keberhasilan program MBG.
Ia menguraikan lima langkah strategis penguatan, yaitu:

1. **Penguatan Regulasi** – Pemerintah perlu mempertegas aturan pelaksanaan MBG dan standar pangan.
2. **Pengawasan Mutu Pangan Lokal** – Menjamin bahan pangan aman, higienis, dan bergizi.
3. **Pelibatan Masyarakat** – Mengajak masyarakat ikut berpartisipasi dalam perencanaan dan evaluasi.
4. **Peningkatan Kapasitas SDM** – Melatih tenaga dapur, guru, dan petugas lapangan.
5. **Monitoring dan Evaluasi Berkelanjutan** – Memastikan program mencapai target gizi nasional.



“Kita perlu membangun koordinasi dan sinkronisasi antar-stakeholder — mulai dari mitra, yayasan, SPPI, hingga pemerintah daerah. Tanpa sinergi, program MBG sulit mencapai efektivitas yang diharapkan,” tegas Regia menutup diskusi.

---

Menuju Generasi Emas Indonesia



Melalui forum ini, para peserta sepakat bahwa penguatan tata kelola dapur dan pengawasan mutu pangan lokal adalah langkah konkret menuju keberhasilan **Program Makan Bergizi Gratis (MBG)** sebagai fondasi pembangunan **generasi emas Indonesia** di masa depan.

(TIM)