DPP GNI: Negara Harus Melakukan Pembaruan Menyeluruh — Transparansi, Pembangunan Merata, dan Reformasi Pertanian Tidak Bisa Ditunda
Medan — Sabtu, 22 November 2025.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Generasi Negarawan Indonesia (DPP GNI), Rules Gaja, S.Kom, kembali mengingatkan bahwa Indonesia menghadapi berbagai persoalan besar yang membutuhkan langkah pembaruan secara menyeluruh dan terstruktur. Dalam pernyataannya di Kantor DPP GNI, Jalan Cempaka Raya No. 96, ia menegaskan bahwa masalah negara tidak berhenti pada satu sektor saja, melainkan mencakup banyak aspek yang harus segera dijadikan program prioritas nasional.
“Masalah negara bukan sampai di situ saja. Masih sangat banyak urusan lain yang harus dibaharui dan menjadi program utama ke depan. Jangan sampai pemerintah hanya fokus pada satu isu tetapi melupakan persoalan mendasar bangsa." tegas Rules Gaja saat ditemui awak media.
Transparansi Publik Wajib Diperkuat — UU Informasi Terbuka Harus Tegas Dijalankan
Rules Gaja menyoroti minimnya implementasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) di berbagai lembaga pemerintah, termasuk institusi sektoral yang seharusnya menjadi contoh dalam hal transparansi.
Menurutnya, masih banyak instansi yang menutup informasi anggaran, data program, dan laporan pelaksanaan kegiatan, sehingga ruang publik untuk melakukan pengawasan semakin menyempit.
“UU Informasi Terbuka itu bukan formalitas. Itu hak rakyat dan kewajiban pemerintah. Tidak boleh ada lembaga negara yang menutupi informasi publik, apalagi terkait anggaran dan pelayanan masyarakat. Transparansi adalah fondasi pencegahan korupsi,” ujar Rules Gaja.
Pemerataan Pembangunan: Pusat Jangan Lagi Jadi Magnet, Daerah Jangan Jadi Korban
Ketua DPP GNI menyampaikan keprihatinannya atas disparitas pembangunan yang terus terjadi. Menurutnya, masih banyak wilayah pedesaan, pesisir, dan daerah pertanian yang tertinggal jauh dibandingkan pusat kota.
Ia menegaskan bahwa pembangunan tidak boleh hanya terkonsentrasi di perkotaan atau wilayah-wilayah tertentu yang dekat dengan pusat kekuasaan.
“Rakyat di daerah butuh keadilan pembangunan. Infrastruktur pendidikan, pertanian, kesehatan, dan ekonomi harus dirasakan merata. Pembangunan jangan hanya berhenti di kota besar. Pesisir, desa, dan daerah pinggiran harus diperhatikan serius,” katanya.
Pemberantasan Korupsi: Aparat Harus Berani Tanpa Kompromi
Dalam pernyataannya, Rules Gaja juga menegaskan bahwa korupsi masih menjadi ancaman utama yang merusak fondasi negara. Ia menilai bahwa pemberantasan korupsi harus berada dalam prioritas tertinggi pemerintah.
“Korupsi itu musuh bangsa. Tidak boleh ada negosiasi. Aparat penegak hukum harus berani menindak siapa pun yang bermain dengan anggaran negara. Kalau tidak tegas, pembangunan akan selalu terhambat,” tegasnya.
Pertanian dan Alih Fungsi Lahan: Hentikan Penyimpangan Kebijakan yang Merugikan Petani
GNI menyoroti maraknya praktik alih fungsi hutan dan lahan pertanian yang tidak terkontrol, terutama ketika lahan-lahan produktif justru diubah menjadi perkebunan besar berskala industrial.
Rules Gaja menegaskan bahwa alih fungsi hutan hanya dapat dibenarkan jika digunakan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, bukan untuk kepentingan komersial yang mengabaikan keberlanjutan dan hak petani lokal.
“Alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian itu dibolehkan dalam konteks keberlanjutan pangan. Tapi kalau hutan dialihkan menjadi perkebunan besar, itu jelas merusak. Negara harus tegas. Petani harus dilindungi, lahan pertanian harus diperkuat, bukan justru dikorbankan,” ujarnya.
Penutup: Agenda Pembaruan Harus Disusun Secara Nasional dan Berkelanjutan
Rules Gaja menegaskan bahwa GNI akan terus mengawal kebijakan publik yang menyangkut kepentingan rakyat, terutama dalam bidang pembangunan, pertanian, transparansi, dan pemberantasan korupsi.
Ia menambahkan bahwa DPP GNI siap memberikan rekomendasi kebijakan, riset lapangan, serta analisa sosial untuk membantu pemerintah dalam menyusun langkah strategis ke depan.
“Negara harus bergerak cepat, tepat, dan terbuka. Semua kebijakan harus kembali kepada rakyat. Itu tujuan utama GNI bersuara,” tutup Rules Gaja.
(TIM)


